Kecerdasan seorang anak dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor stimulasi. Nah senam otak ini membantu meningkatkan kecerdasan anak melalui berbagai stimulasi gerakan.  Gerakan-gerakan senam ringan yang dilakukan melalui olah tangan dan kaki, dapat memberikan rangsangan atau stimulus ke otak. Stimulus itulah yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif seperti kewaspadaan, konsentrasi, kecepatan, dalam proses belajar, memori, pemecahan masalah dan kreativitas. Untuk anak sekolah, senam otak ini mampu membuatnya lebih siap menerima pelajaran yang akan diajarkan, lebih bersemangat dan ceria dalam mengikuti setiap pelajaran. Selain itu senam otak sangat berguna dengan alasan sebagai berikut:

1.    Membantu mengatasi kesulitan belajar
2.    Mengurasi stress
3.    Memaksimalkan bagian-bagian otak yang kurang berfungsi
4.    Membantu mengembalikan kepercayaan diri

Masih ingat, bahwa otak kita mengatur semua organ tubuh kita secara silang. artinya; otak kanan akan mengatur bagian tubuh bagian kiri dan otak kiri akan mengatur bagian tubuh sebelah kanan. Nah, cara bernafas juga berpengaruh dalam mengatur bagian otak yang sedang bekerja sehingga dapat dimanfaatkan dalam penerapan senam otak dalam kelas. Ketika kita menutup lubang hidung bagian kiri, kemudian menghela nafas panjang, tahan kemudian keluarkan artinya kamu sedang memberikan oksigen pada otak bagian kanan. sehingga otak bagian kanan akan memiliki energi yang cukup untuk mendominasi kerja. atau bahkan, dengan supply oksigen yang cukup maka otak kanan akan bekerja secara optimal. Dan sebaliknya, ketika kamu menutup lubang hidung bagian kanan, kemudian menghela nafas panjang, tahan kemudian keluarkan artinya kamu sedang memberikan oksigen pada otak bagian kiri sehingga otak bagian kanan akan memberikan cukup energi untuk bekerja.

Kreatifitas otak kanan saya ketika menulis artikel ini tiba-tiba muncul yakni berkaitan dengan penerapan senam otak disekolah, sebagai ilustrasi saya jelaskan sebagai berikut: ketika seorang guru akan mengajar matematika, tentunya mereka ingin otak kiri siswa membantu tugas ini dan bekerja secara optimal bukan? artinya seorang siswa harus memberikan energi kepada otak bagian kiri ini untuk dapat beroperasi dengan baik.  Caranya, tutup lubang hidung bagian kanan dan mulailah menghirup oksigen dalam-dalam, tahan dan keluarkan secara perlahan dan lakukan secara berulang-ulang. Hal ini dapat mengaktifkan otak bagian kiri siswa dan menjadikannya optimal, serta memberikan tanda kepada otak bagian kanan untuk beristirahat sejenak ketika otak kiri akan bekerja. Dan untuk pelajaran yang berkaiatan dengan seni, kreatifitas, intuisi dll seorang guru dapat melakukan hal yang sebaliknya.

Dan sudah saatnya dunia pendidikan kita diwarnai dengan ilmu-ilmu yang bermanfaat seperti ini, diantaranya adalah penerapan senam otak sebelum dimulainya pelajaran (selain penggunaan bahasa asing sebagai pengantar pelajaran).

Well....bagaimana menurut anda?

Educationesia - Mengutip pelukis abstrak Rusia Wassily Kandinsky (1886-1944) "Dalam contoh pertama, warna mempengaruhi jiwa kita". Dan kebanyakan orang akan setuju dengan dia. Ini pengetahuan tentang efek terapi warna. "Terapi Warna" adalah istilah untuk teknik menggunakan warna untuk menenangkan atau bahkan menyembuhkan penyakit dari tubuh atau jiwa. Digunakan secara luas di luar negeri untuk pengobatan anak-anak yang masih muda, bayi prematur, misalnya, sering mengembangkan bentuk parah penyakit kuning, yang diperlakukan dengan lampu biru. Orang dengan tekanan darah tinggi, misalnya, harus memiliki kurang merah di lingkungan mereka. Sakit kepala dapat dikurangi dengan menyingkirkan warna kuning.

Lain halnya dalam dunia pendidikan,  Psikologi warna, pengetahuan dan aplikasinya sudah puluhan tahun diterapkan pada desain dan kelengkapan dari institusi pendidikan. Nuansa terkendali papan tulis berwarna hijau yang digunakan untuk memberikan siswa perasaan bahwa mereka sedang dibawa dengan aman dari satu tempat ke tempat lain dalam proses pembelajaran, meredakan ketegangan dan stres akibat proses pembelajaran yang cukup lama.

Di Indonesia perkembangan teknologi memunculkan inovasi baru dalam dunia pendidikan diantaranya penggantian papan tulis yang dahulunya berwarna hitam menjadi warna putih, dan sayangnya pergeseran inovasi pendidikan tersebut tidak dibarengi dengan perkembangan ilmu tentang psikologi warna sehingga memunculkan perbedaan pendapat dikalangan para ahli pendidikan itu sendiri.

Di amerika sendiri pergeseran penggunaan warna putih dalam dunia medis telah dilakukan secara besar-besaran, Dalam ruang operasi sebuah rumah sakit di Los angeles, warna hijau adalah paling dominan. Bahkan overall dikenakan oleh dokter dan perawat. Hijau telah menggantikan putih lebih klinis, karena telah ditemukan untuk menenangkan pasien lebih. Alasan yang rasional dari pergeseran penggunaan pakaian warna putih ke warna hijau adalah warna putih juga melawan sakit kepala, gangguan penglihatan dan kehilangan konsentrasi antara ahli bedah dan asisten medis mereka.

Dari berbagai alasan yang telah saya kemukakan diatas diperkuat dengan jawaban kolega saya yang berada di Finland dengan pertanyaan yang saya sampaikan lewat YM jelaslah mengapa di luar negeri terutama Finland lebih dominan penggunaan papan tulis berwarna hijau dari pada warna putih. Jawabannya sangatlah simpel yakni Green, however, creates an atmosphere of emotional balance
Image by Depositephotos.com


Image by google

Kesimpulannya untuk menghilangkan stres dan memberikan pikiran peserta didik tingkat konsentrasi yang lebih baik dan untuk meningkatkan memori, Anda atau kita sebagai seorang guru hiaslah kantor atau ruang belajar dalam nuansa lembut dengan sedikit goresan warna hijau atau biru. Dan untuk area bermain anak-anak, warna-warna cerah membantu membuat mereka lebih kreatif.

Semoga bermanfaat.

Referensi:
Martin Mak. How Colors Can Improve Your Mood, Concentration And Memory. http://EzineArticles.com/718003

Memiliki kejelasan tentang arah sekolah sangatlah penting dalam membangun sebuah sekolah yang sukses. Semakin jelas anda dengan arah sekolah anda, maka anda kepala sekolah dengan kapasitas sebagai entrepreneur akan menjadi semakin sukses.

Beberapa pertanyaan di bawah ini akan membantu Anda sebagai kepala sekolah untuk mempunyai kejelasan arah sekolah Anda serta memudahkan Anda untuk mengambil keputusan yang terbaik untuk sekolah Anda.

Mengapa pelanggan membeli produk atau jasa Anda?

Apa nilai (value) yang mereka cari? Apa manfaat yang mereka ingin nikmati? Apa perubahan atau peningkatan dalam kehidupan yang mereka cari? Apa alasan yang sesungguhnya seorang wali murid memasukkan anaknya kesekolah Anda dan bukan memikirkan atau menundanya terlebih dahulu? Apa yang Anda berikan berbeda? Mengapa wali murid masih mempercayakan kepada sekolah anda untuk pendidikan anaknya?

Apa keunggulan kompetitif Anda?

Keunggulan kompetitif adalah keunggulan-keunggulan, manfaat-manfaat,benefit yang Anda berikan kepada pelanggan Anda, yang tidak diberikan oleh pesaing Anda, yang juga di sebut dengan “keahlian” atau “keunikan”. Apa USP (Unique Selling Proposition) Anda, yaitu sesuatu yang Anda lakukan yang benar-benar memberikan benefit pada pelanggan-pelanggan Anda dan tidak ada individu atau sekolah lain lain yang menawarkan hal yang sama? Bagaimana Anda memposisikan produk atau jasa Anda di pasar untuk menekankan Area Keunggulan dan USP Anda? Hal-hal apa yang benar-benar diingini pelanggan, yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan dari pelanggan hingga pelanggan akan rela membayar lebih untuk mendapatkannya?

Bila Anda belum memiliki keunggulan kompetitif, mulailah membuatnya dari sekarang. Di masa yang akan datang bila bisnis berjalan seperti sekarang apa yang menjadi keunggulan kompetitif Anda? Bila bisnis Anda mengalami perubahan atau mengalami peningkatan, apa yang akan menjadi keunggulan kompetitif Anda? Keunggulan kompetitif apa yang akan Anda buat agar menjadi yang terbaik di bidang Anda?

Siapa pesaing Anda?

Apa keunggulan, manfaat, atau keuntungan yang didapat pelanggan Anda ketika membeli dari pesaing yang tidak dapat Anda berikan kepada pelanggan Anda? Hal yang terpenting adalah apa atau tindakan apa yang dapat Anda kerjakan untuk menyetarakan atau melebihi (mengungguli) pesaing Anda? Hal apa yang dapat Anda buat agar pelanggan tahu bahwa Anda lebih unggul dari para pesaing dan agar mereka mulai membeli dari Anda? Bila Anda memenangkan hati dan melekatkan bisnis Anda pada pikiran pelanggan, hal inilah yang dapat membuat bisnis Anda tumbuh dan menjadi terbaik di bidang Anda.

Apa penghalang yang menahan Anda?

Jika sasaran Anda adalah meningkatkan penjualan dan keuntungan dua kali lipat dalam dua atau tiga tahun ke depan, hal apa yang menghalangi Anda sehingga Anda tidak dapat mencapainya? Mengapa penjualan Anda belum juga meningkat dua kali lipat? Hal-hal apa yang seharusnya sudah Anda lakukan agar dapat meningkatkan penjualan dan keuntungan? Hal-hal apa yang seharusnya Anda pelajari untuk mendukung pencapaian tersebut? Kepada siapa Anda harus bertanya? Kapan waktu yang tepat untuk memulainya?

Kecepatan Anda dalam mencapai suatu sasaran kadang dihalangi oleh satu atau lebih hambatan. Semakin cepat Anda mengidentifikasi hambatan-hambatan tersebut, semakin cepat Anda mencapai sasaran tersebut. Setelah Anda mengidentifikasi secara akurat, fokuskan waktu, energi dan pikiran Anda dalam hal tersebut. Lampaui hambatan tersebut dengan segera.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas setidaknya setiap enam bulan sekali, atau tiga bulan sekali, dan lakukan kegiatannya. Bisa dipastikan perkembangan bisnis Anda akan berkembang secara exponensial.
Sumber: Kaskus[dot]com

Pada kesempatan kali ini saya mau share quote dari buku Rahasia Bisnis Orang Cina" tulisan Ann Wan Seng yang patut dimiliki oleh seorang kepala sekolah dalam rangka pengembangan kompetensi entrepreneurship.
  • Jika ingin lebih berhasil dari orang lain, kita tidak punya pilihan, kecuali bekerja dengan lebih keras dan rajin.
  • Pedagang yang jatuh akan merasa sakit, tetapi rasa sakit itulah yang membuatnya bangkit kembali.
  • Keuntungan yang diperoleh tidak dibelanjakan. Keuntungan tersebut digunakan untuk menambah modal kerja dan melakukan investasi.
  • Pantang mengeluh di hadapan pelanggan, apalagi menunjukkan emosi negatif.
  • Bersikap terbuka dan berlapang dada apabila menghadapi situasi sulit, dan tetap fokus mencari jalan keluar.
  • Sekedar pintar berdagang tidak memberikan hasil yang maksimal. Harus didukung dengan sikap agresif, proaktif, berani, tahan banting, semangat tinggi, dan rela berjuang untuk merebut segala peluang yang ada.
  • Apabila orang Cina mengatakan akan berdagang mereka biasanya tidak akan berpikir panjang untuk menindaklanjuti. Pengalaman dan kemahiran tidak penting karena hal itu dapat dipelajari kemudian.
  • Apabila melibatkan diri dalam kegiatan perdagangan, kita harus menetapkan tujuan atau target untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang
  • Tanpa mengalamin kerugian, keuntungan tidak mungkin dating
  • Kerugian jangka pendek merupakan jalan yang dilalui untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang
  • Uang tidak pernah jadi penghalang. Asal ada kemauan, pasti ada jalan. Jika belum ketemu jalan, buatlah jalan.
  • Untuk menjadi pedagang yang berhasil, harus mampu meyakinkan pelanggan
  • Sekali melangkah, mereka akan terus melangkah. Tidak ada kata mundur.
  • Masalah adalah batu loncatan, dan bukan penghalang sebuah keberhasilan.
  • Impian hanya tinggal impian jika pedagang terus bertahan di batas bawah dan tidak mau mengubah sikap mental dan tindakan.
  • Pedagang harus memiliki daya tahan dan semangat juang yang tinggi, tidak mudah takluk pada keadaan, tetapi berusaha membuat keadaan tunduk pada kehendak mereka.
  • Agar keuntungan terus bertambah, sebagian keuntungan disumbangkan kepada yang membutuhkan, sebagian digunakan untuk investasi kembali.

Awalnya, sertifikasi ISO dimiliki oleh para pelaku industri sebagai penanda bahwa produk mereka berkualitas. Namun, beberapa tahun ini, sejumlah institusi pendidikan pun mengajukan dan mendapat sertifikasi ISO. Mengapa institusi pendidikan membutuhkan sertifikasi ISO?  "Agar ada kesamaan bahasa antarinstitusi pendidikan di dalam dan luar negeri," jelas Kepala Badan Penjaminan Mutu Universitas Nasional Puji Hartoyo. 

Kesamaan bahasa yang dimaksud Puji adalah kesamaan indikator kualitas yang dimiliki suatu institusi pendidikan, dalam hal ini perguruan tinggi (PT). Pada dasarnya, ada tiga komponen sistem penjaminan mutu suatu PT yaitu pangkalan data, sistem pengendalian mutu internal (SPMI), dan sistem pengendalian mutu eksternal (SPME). Pangkalan data berisi hasil evaluasi tiap semester dari masing-masing program studi di PT. SPMI biasanya dijalankan oleh Badan Penjaminan Mutu yang dimiliki tiap PT, sementara SPME dijalankan oleh lembaga eksternal PT yang menguji dan memberikan sertifikasi, salah satunya sertifikasi ISO 9001:2008.

ISO 9001:2008 adalah standar internasional untuk Sistem Manajemen Mutu (quality management system/QMS). Pada PT, indikator utama manajemen mutu adalah komitmen suatu PT dalam pendidikannya, terutama dalam usahanya menuju universitas bertaraf internasional.

Salah satu lembaga yang mengeluarkan sertifikasi ISO 9001;2008 adalah NQA. General Manager NQA Indonesia Yayak A Setyahadi menjelaskan ada enam kriteria penilaian yang ditetapkan dalam uji sertifikasi ISO 9001:2008. Keenam kriteria tersebut adalah pengendalian dokumentasi, pengendalian rekaman, pengendalian produk, audit internal, perkembangan produk (improvement), dan koreksi produk. Produk dalam PT adalah pendidikan yang diberikan suatu PT kepada mahasiswanya. Mutu pendidikan ini juga diukur dari tingkat kepuasan perusahaan yang menggunakan lulusan suatu PT.

Yayak menambahkan, pengendalian produk pendidikan dilihat dari relevansi dalam pengimplementasian kurikulum. "Misalnya, apakah ujian yang diselenggarakan suatu PT sudah sesuai dengan kurikulum pendidikannya, serta apakah lulusan yang dihasilkan suatu PT sesuai dengan kompetensi pendidikannya.  Audit internal mencakup inspeksi terhadap program-program pendidikan di suatu PT sesuai dengan standar-standar yang dibangun PT tersebut. Selain itu, suatu PT juga harus melakukan koreksi terhadap kesalahan-kesalahan yang mungkin mereka buat dalam rangka pengembangan diri," papar pria berkaca mata ini.
Bagi pembaca blog yang ingin membaca standar dalam bahasa Indonesia, silahkan melihat iso 9001:2008 Bahasa Indonesia melalui website; www.sintegral.com

 Dalam kehidupan yang penuh kompetitif ini, madrasah dituntut untuk terus menerus meningkatkan kualitas proses maupun outputnya. Di antara madrasah aliyah yang ada, terdapat madrasah yang mendapat animo yang luar biasa dari orang tua siswa untuk memasukkan anaknya ke madrasah, sehingga lembaga ini sangat selektif dalam penerimaan siswa baru dan mendapat pencitraan yang positif di hati masyarakat, sementara banyak madrasah yang gulung tikar karena tidak mendapatkan siswa baru. Pertanyaannya, mengapa ada madrasah yang diminati dan tetap bertahan sampai sekarang, sementara ada madrasah yang bubar, karena tidak mendapat siswa baru?

Penelitian ini bermaksud mengungkap lebih mendalam tentang manajemen pencitraan dalam sistem manajemen mutu terpadu pada madrasah unggulan nasional. Fokus penelitian ini tertuju pada tiga hal yaitu: (a) pemahaman pengelola madrasah tentang pentingnya pencitraan madrasah; (b) implementasi sistem manajemen mutu terpadu di madrasah; dan (c) dampak implementasi sistem manajemen mutu terpadu terhadap pencitraan madrasah.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi berperan serta dan studi dokumentasi. Pengecekkan kredibilitas data dilakukan dengan teknik triangulasi, pengecekkan anggota, dan diskusi teman sejawat. Sedangkan pengecekkan auditabilitas data penelitian dilakukan dengan meminta seseorang sebagai independent auditor untuk mengauditnya. Data yang terkumpul melalui ketiga teknik tersebut diorganisasi, ditafsir, dan dianalisis secara berulang-ulang, guna menyusun konsep dan abstraksi temuan penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan.  Pertama, pemahaman pengelola madrasah tentang pentingnya pencitraan di MAN Insan Cendekia yaitu meliputi:              (a) diawali dari proses perencanaan dengan merumuskan visi dan misi lembaga: (b) dalam pelaksanaannya dilakukan dengan membentuk tim sukses pelaksana program; (c) mengadakan evaluasi kegiatan berbasis kinerja; (d) pencitraan madrasah dibentuk melalui peningkatan kinerja dan komunikasi sehingga menghasilkan citra madrasah. (e) pencitraan madrasah didukung oleh bukti nyata, kerja keras, budaya organisasi, loyalitas, kebersamaan, sumber daya manusia (SDM), manajemen dan dukungan staf, (f) landasan utama pencitraan adalah: fokus pada pelayanan dan kepuasan pelanggan, serta penciptaan citra positif di hati masyarakat. Kedua, dalam mengimplementasikan sistem manajemen mutu terpadu di MAN Insan Cendekia yaitu: (a) dimulai dengan komitmen yang tinggi dari semua komponen madrasah, adanya keteladanan, transparansi pucuk pimpinan dan diikuti unsur pimpinan pada peringkat berikutnya; (b) berorientasi pada manajemen mutu akademik dan non akademik; (c) pelaksanaan budaya layanan prima, dan (d) pengembangan keunggulan kompetitif. Ketiga, dampak implementasi sistem manajemen mutu terpadu  terhadap pencitraan madrasah di MAN Insan Cendekia yaitu: (a) pencitraan madrasah dibentuk oleh komponen-komponen sebagai berikut: reputasi akademik, penampilan madrasah, biaya, perhatian pribadi, lokasi, penempatan karir, aktivitas sosial, prestasi madrasah; (b) usaha-usaha yang dilakukan dalam upaya mempertahankan pencitraan madrasah yaitu: kerjasama dengan mass media, mengadakan peringatan-peringatan hari-hari besar keagamaan dengan mengundang masyarakat luar madrasah dan even-even lainnya dalam rangka memupuk citra positif di hati masyarakat; (c) penerapan sistem penjaminan mutu sesuai standar mutu yang telah ditetapkan.

Saran-saran dari penelitian ini antara lain disampaikan kepada:  1) pengelola madrasah, hendaknya peningkatan pencitraan madrasah dilakukan dengan cara: (a) penguatan fungsi kehumasan; (b) penerbitan majalah/koran madrasah; (c) pengembangan kerjasama dengan media masa untuk mempromosikan madrasah; (d) penyelenggaraan seminar dan even-even lain baik berskala regional, nasional maupun internasional; (2) kementerian agama, hendaknya merancang upaya-upaya peningkatan mutu yang lebih fokus pada proses pendidikan, sebab jika proses pendidikan di madrasah telah berjalan dengan baik, dapat dipastikan hasilnya juga akan baik; (3) kepada para peneliti lain, hendaknya dilakukan penelitian lebih lanjut tentang sistem penjaminan mutu dengan mengambil subyek penelitian di madrasah yang telah mendapatkan sertifikat mutu dari lembaga sertifikasi mutu international.

Penulis : Ismail - Terbit : 2010 - Kategori : Sejarah - Penerbit : lemlit IAIN Walisongo

Pemikiran Maslow tentang Teori Hierarki Kebutuhan Individu sudah dikenal luas, namun aplikasinya untuk kepentingan pendidikan siswa di sekolah tampaknya belum mendapat perhatian penuh. Secara ideal, dalam rangka pencapaian perkembangan diri siswa, sekolah seyogyanya dapat menyediakan dan memenuhi berbagai kebutuhan siswanya.

Berikut ini ringkasan tentang beberapa kemungkinan yang bisa dilakukan di sekolah dalam mengaplikasikan teori kebutuhan Maslow.

1. Pemenuhan Kebutuhan Fisiologis:
  • Menyediakan program makan siang yang murah atau bahkan gratis.
  • Menyediakan ruangan kelas dengan kapasitas yang memadai dan temperatur yang tepat
  • Menyediakan kamar mandi/toilet dalam jumlah yang seimbang.
  • Menyediakan ruangan dan lahan untuk istirahat bagi siswa yang representatif.
2. Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman:
  • Sikap guru: menyenangkan, mampu menunjukkan penerimaan terhadap siswanya, dan tidak menunjukkan ancaman atau bersifat menghakimi.
  • Adanya ekspektasi yang konsisten
  • Mengendalikan perilaku siswa di kelas/sekolah dengan menerapkan sistem pendisiplinan siswa secara adil.
  • Lebih banyak memberikan penguatan perilaku (reinforcement) melalui pujian/ ganjaran atas segala perilaku positif siswa dari pada pemberian hukuman atas perilaku negatif siswa.
3. Pemenuhan Kebutuhan Kasih Sayang atau Penerimaan:

a. Hubungan Guru dengan Siswa:
  • Guru dapat menampilkan ciri-ciri kepribadian : empatik, peduli dan intereres terhadap siswa, sabar, adil, terbuka serta dapat menjadi pendengar yang baik.
  • Guru dapat menerapkan pembelajaran individua dan dapat memahami siswanya (kebutuhan, potensi, minat, karakteristik kepribadian dan latar belakangnya)
  • Guru lebih banyak memberikan komentar dan umpan balik yang positif dari pada yang negatif.
  • Guru dapat menghargai dan menghormati setiap pemikiran, pendapat dan keputusan setiap siswanya.
  • Guru dapat menjadi penolong yang bisa diandalkan dan memberikan kepercayaan terhadap siswanya.
b. Hubungan Siswa dengan Siswa:
  • Sekolah mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya kerja sama mutualistik dan saling percaya di antara sisw
  • Sekolah dapat menyelenggarakan class meeting, melalui berbagai forum, seperti olah raga atau kesenian.
  • Sekolah mengembangkan diskusi kelas yang tidak hanya untuk kepentingan pembelajaran.
  • Sekolah mengembangkan tutor sebaya
  • Sekolah mengembangkan bentuk-bentuk ekstra kurikuler yang beragam.
4. Pemenuhan Kebutuhan Harga Diri:

a.  Mengembangkan Harga Diri Siswa
  • Mengembangkan pengetahuan baru berdasarkan latar pengetahuan yang dimiliki siswanya (scaffolding)
  • Mengembangkan sistem pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa
  • Memfokuskan pada kekuatan dan aset yang dimiliki setiap siswa
  • Mengembangkan strategi pembelajaran yang bervariasi
  • Selalu siap memberikan bantuan apabila para siswa mengalami kesulitan
  • Melibatkan seluruh siswa di kelas untuk berpartisipai dan bertanggung jawab.
  • Ketika harus mendisiplinkan siswa, sedapat mengkin dilakukan secara pribadi, tidak di depan umum.
b. Penghargaan dari pihak lain
  • Mengembangkan iklim kelas dan pembelajaran kooperatif dimana setiap siswa dapat saling menghormati dan mempercayai, tidak saling mencemoohkan.
  • Mengembangkan program “star of the week”
  • Mengembangkan program penghargaan atas pekerjaan, usaha dan prestasi yang diperoleh siswa.
  • Mengembangkan kurikulum yang dapat mengantarkan setiap sisiwa untuk memiliki sikap empatik dan menjadi pendengar yang baik.
  • Berusaha melibatkan para siswa dalam setiap pengambilan keputusan yang terkait dengan kepentingan para siswa itu sendiri.
c. Pengetahuan dan Pemahaman
  •  Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengeksplorasi bidang-bidang yang ingin diketahuinya.
  • Menyediakan pembelajaran yang memberikan tantangan intelektual melalui pendekatan discovery-inquiry
  • Menyediakan topik-topik pembelajaran dengan sudut pandang yang beragam
  • Menyediakan kesempatan kepada para siswa untuk berfikir filosofis dan berdiskusi.
d. Estetik
  •  Menata ruangan kelas secara rapi dan menarik
  • Menempelkan hal-hal yang menarik dalam dinding ruangan, termasuk di dalamnya memampangkan karya-karya seni siswa yang dianggap menarik.
  • Ruangan dicat dengan warna-warna yang menyenangkan
  • Memelihara sarana dan pra sarana yang ada di sekeliling sekolah
  • Ruangan yang bersih dan wangi
  • Tersedia taman kelas dan sekolah yang tertata indah
5. Pemenuhan Kebutuhan Akatualisasi Diri
  •  Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk melakukan yang terbaiknya
  • Memberikan kekebasan kepada siswa untuk menggali dan menjelajah kemampuan dan potensi yang dimilikinya
  • Menciptakan pembelajaran yang bermakna dikaitkan dengan kehidupan nyata.
  • Perencanaan dan proses pembelajaran yang melibatkan aktivitas meta kognitif siswa.
  • Melibatkan siswa dalam proyek atau kegiatan “self expressive” dan kreatif

Pada dasarnya sitem pendidikan yang berlaku di finland memilih untuk mengadopsi sistem pendidikan yang digunakan di Israel. Orang yang berada dibalik ini adalah Profesor Reuven Feuerstein berumur 90 tahun, seorang psikolog kognitif terkenal didunia, seorang Profesor Psikolog di sekolah pendidikan di Universitas Bar Ilan dan pendiri Istitut Feuerstein (International Center for the Enhancement of Learning Potential) dan seorang Israel penerima Hadiah Nobel di bidang Ilmu Sosial. Program Feuerstan berfokus pada penyampaian kognitif dan kemampuan belajar dan telah diimplementasikan di ratusan sekolah dan lembaga pendidikan dan pelatihan di Israel. Program ini pada dasarnya berfokus pada adaptasi terhadap kelompok individu, terapi dan rehabilitasi untuk orang dengan cedera dikepala, serta mahasiswa berbakat dan luar biasa atau siswa dengan sindrom Down
.
Sistem Feuerstein diterapkan dan digunakan di sistem pendidikan khususnya Finlandia selama lebih dari 20 tahun dalam mengobati autisme dan ketidakmampuan belajar. Dari keberhasilan ini, otoritas pendidikan Finlandia telah memutuskan untuk menerapkan sistem ini pada sekolah-sekolah. Proses pelatihan ini telah selesai di awasi oleh pengawas dari Israel yang ke Finladia untuk berbagi pengetahuan mereka pada guru lokal. Menurut Profesor Feuerstein, sistem yang dikembangkannya berfokus pada konsep bahwa orang memiliki kemampuan untuk mengubah diri mereka, dan kunci untuk ini adalah dalam mengindentifikasi fakto-faktor yang menghambat mereka serta kelebihan mereka untuk mengembangkan kemampuan belajar mereka.

Ia menjelaskan bahwa pertama kali mengimplementasikan pada tahun 1952 pada anak-anak yang selamat dari Holocaust untuk membantu mereka untuk mengintegrasi. Sejak itu kami mengambil anak-anak dan orang dewasa dari berbagai negara di seluruh dunia dan memiliki situasi yang rumit dan membantu mereka mencapai tingkat lanjut dan belajar sukses. Rahasianya adalah bahwa tidak mengajar konten, melainkan kami menanamkan pembelajaran dan strategi berpikir kognitif.

Photo of Finnish school from Flickr


Photo of Finnish school from Flickr
Photo of Finnish school from Flickr
  • Salah satunya dimana setiap pelajar diberi otonomi khusus untuk menentukan jadwal ujiannya untuk mata pelajaran yang menurutnya sudah dia kuasai.
  • satu orang guru (gelar s2) bertindak sebagai guru mata pelajaran sedangkan satu orang lagi (gelar s1) menjadi pengawas dan pembimbing setiap siswa dalam memahami setiap bidang studi dan mendampingi anak secara individual apabila mengalami kendala saat proses belajar berlangsung.
  • Dimana setiap kecakapan dan keterampilan dibidang tertentu yang dimiliki oleh setiap siswa (extrakurikuler), bila sudah merasa mampu bisa mengusulkan diri untuk di uji.
  • Maka, tugas tugas (PR), les tambahan dan bimbingan ini dan itu nyaris tidak pernah ada di Finlandia. Bagaimana dengan tanah air? Tekanan yang begitu berat sangat terasa apalagi menjelang ujian nasional.
  • Sedangkan untuk SD dan SMP tidak lagi mengeluarkan izajah mengingat tuntutan dunia kerja saat ini pun izajah dua jenjang pendidikan ini tidak begitu diperlukan. Oleh karena itu, perpindahan dari tingkat SD ke SMP cukuplah dengan nilai rapor begitu juga dari SMP ke SMA.
  • evaluasi belajar secara nasional hanya dilakukan dijenjang SMA ketika yang bersangkutan akan melanjut keperguruan tinggi atau merambah dunia kerja.
  • Para siswa di Finlandia tidak mengenakan seragam. Bahkan kepala sekolah mengenakan celana jeans dan kemeja berleher terbuka di sekolah. karena mereka adalah para akademisi dan sudah terlatih.
  • Anak-anak belajar dalam suasana yang santai dan informal.
  • Pendidikan di sekolah berlangsung rileks dan masuk kelas siswa harus melepas sepatu, hanya berkaus kaki
  • Persekolahan tingkat dasar dan menengah digabung, sehingga murid tidak perlu berganti sekolah pada usia 13. Dengan cara ini, mereka terhindar dari masa peralihan yang bisa menganggu dari satu sekolah ke sekolah lain
  • jasa termasuk makan siang panas gratis setiap hari, kesehatan sekolah dan transportasi gratis bagi anak-anak yang tinggal terlalu jauh dari sekolah untuk berjalan kaki atau menggunakan transportasi umum.
  • siswa bahkan tidak diharuskan untuk menjawab dengan benar, yang penting mereka berusaha sebaik mungkin.
  • Para guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka. Menurut mereka, jika kita mengatakan “Kamu salah” pada siswa, maka hal tersebut akan membuat siswa malu. Dan jika mereka malu maka ini akan menghambat mereka dalam belajar. Setiap siswa diperbolehkan melakukan kesalahan. Mereka hanya diminta membandingkan hasil mereka dengan nilai sebelumnya, dan tidak dengan siswa lainnya. Jadi tidak ada sistem ranking-rankingan. Setiap siswa diharapkan agar bangga terhadap dirinya masing-masing
  • Tidak ada metode belajar ceramah, menciptakan suasana proses belajar-mengajar itu menyenangkan (learning is fun) melalui penerapan belajar aktif
  • Bahasa asing mulai diajarkan dari kelas I SD. Alasan kebijakan ini adalah memenangkan persaingan ekonomi di Eropa, membuka kesempatan kerja lebih luas bagi lulusan, mengembangkan wawasan menghargai keanekaragaman kultural.
  • siswa-siswa Finlandia ke sekolah hanya sebanyak 190 hari dalam satu tahun. Jumlah hari liburnya 30 hari lebih banyak daripada di Indonesia yang 220 hari
  • Setiap anak diwajibkan mempelajari bahasa Inggris serta wajib membaca satu buku setiap minggu.
  • Semua siswa di bimbing menjadi pribadi yang mandiri, mencari informasi secara independent. Karena dengan adanya banyak pen-dekte-an membuat para siswa akan merasa tertekan dan suasana belajar menjadi tidak menyenangkan.
  • Kegemaran membaca aktif didorong
  • Stasiun TV menyiarkan program berbahasa asing dengan teks terjemahan dalam bahasa Finish sehingga anak-anak bahkan membaca waktu nonton TV.
  • Siswa didorong untuk bekerja secara independen dengan berusaha mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Siswa belajar lebih banyak jika mereka mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan
  • Anak Finlandia tidak diijinkan belajar sebelum usia tujuh tahun, "kami menghormati masa kecil anak-anak dan hak mereka untuk bermain. di Finlandia mereka tak diharuskan bersekolah sampai mereka cukup besar untuk bisa duduk tenang dan mematuhi aturan
Photo of Finnish school from Flickr
Photo of Finnish school from Flickr
Photo of Finnish school from Flickr

Photo of Finnish school from Flickr

Photo of Finnish school from Flickr

Ingin lebih banyak mengetahui bagaimana metode belajar di finladn silahkan mempelajari lebih banyak tentang psikologi kongitif dalam penerapannya di dunia pendidikan.

Belum Mendapatkan Kerja? Mendirikan Sekolah Aja

Mencari kerja yang sesuai dengan kompetensi memang susah-susah gampang. Kadang pada awalnya, pada saat memutuskan untuk menekuni disiplin ilmu tertentu yang spesifik yang sudah kita yakini prospeknya bagus, ternyata tidak sesuai dengan kenyataan ketika  sudah lulus dan menapaki dunia kerja. Intinya masih tetap sulit menembus bursa kerja. Ada saja alasan  dan halangan untuk mendapatkan pekerjaan.

Beberapa hari lalu saya memposting tulisan ini yang intinya memotivasi pembaca agar tidak menggantungkan nasib  atau menunggu ada lowongan pekerjaan dari perusahaan maupun instansi pemerintah. Kali ini kembali saya menyarankan pada lulusan PGSD maupun FKIP yang belum berhasil mendermakan ilmunya di SD untuk berusaha menciptakan lapangan kerja sendiri dengan cara mendirikan lembaga pendidikan SEKOLAH DASAR. Perijinanya sangat mudah dan prospek ke depan sangat bagus lho.

Berdasarkan data Unicef hingga akhir 2010, menunjukkan , bahwa hampir 65 persen anak yang putus sekolah dari Sekolah Dasar karena mereka tidak siap untuk berinteraksi dan mengikuti pendidikan di Sekolah Dasar. Nah kan?

Persyaratan dan Mekanisme Pendirian Lembaga SD

Berdasarkan pasal 62 ayat 2, persyaratan penyelenggaraan lembaga pendidikan secara umum mencakup hal-hal sebagai berikut:
1.    Isi pendidikan (kurikulum)
2.    Peserta didik
3.    Jumlah dan kualifikasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
4.    Sarana prasarana.
5.    Pembiayaan pendidikan.
6.    Sistem evaluasi dan sertifikasi.
7. Manajemen dan proses pendidikan

Mekanisme pendirian SD secara umum dan prinsip hampir sama antara satu dinas pendidikan kota /kabupaten satu dengan lainnya. Setelah memenuhi persyaratan pokok, penyelenggara bisa berkonsultasi dengan dinas pendidikan setempat untuk menanyakat persyaratan teknis yang harus dipersiapkan untuk mendapatkan ijin operasional.

Beberapa persyaratan pokok yang dimaksud adalah:

1.    Surat domisili, termasuk lokasi SD didirikan.
2.    Program kerja SD selama satu tahun pelajaran.
3.    Surat persetujuan masyarakat/RT
4.    Surat rekomendasi lurah.
5.    Rekomendasi dinas pendidikan kecamatan.
6.    Rekomendasi camat dari kecamatan setempat.
7.    Akte yayasan penyelenggara. 

Ketujuh berkas tersebut dijadikan sebagai lampiran dari yayasan penyelenggara yang ditujukan kepada kepala dinas pendidikan nasional kota/kabupaten. Dari beberapa persyaratan di atas tentunya ada sebagian yang sudah tersedia cuman ada masalah sedikit dibagian sarana dan prasarananya yakni gedung sekolah. namun Insya Allah bisa disiasati dengan membuat proposal bantuan dana atau kita merelakan sebagian harta kita buat infaq, hehe... itung2 ngamal buat tabungan akhirat.

Nah, itulah sepengetahuanku tentang pendirian SD beserta prosedur perijinannya. Cukup mudah kelihatannya? Dengan demikian, selain mendapatkan pekerjaan kita juga bisa aktif untuk ikut berpartisipasi memberikan kepedulian dan membantu program pemerintah mencerdaskan kehidupan bangsa serta pemenuhan hak-hak anak yang terabaikan.

Dicoba aja, mudah-mudahan berhasil.

Copyright © 2012 - Educationesia - is proudly powered by Blogger
is originaly created by Design Disease brought to you by Smashing Magazine