Argumentasi
artinya pemberian alasan, paragraf argumentasi berbeda dengan paragraf
persuasi. Secara umum paragraf argumentasi merupakan paragraf yang berusaha
memberikan alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, gagasan atau pendirian. Membuat paragraf argumentasi lebih sulit
dibanding dengan paragraf lainnya, hal ini disebabkan karena perlu adanya alasan
atau bukti-bukti yang dapat meyakinkan. Alasan
atau bukti ini diperlukan agar pembaca terpengaruh dan akan membenarkan
gagasan, pendapat, sikap dan keyakinannya.
Perbedaan
dan Persamaan dengan Persuasi
1. Keduanya sama-sama menggunakan bukti aktual,
contoh serta ilustrasi, perbedaannya
pada argumentasi bukti, contoh dan ilustasi digunakan sebagai alat untuk
membuktikan suatu kebenaran untuk mencapai sebuah kesimpulan. Hal ini tidak
terjadi pada persuasi karena pada paragraf ini penulis hanya berusaha
merangsang atau memotivasi pembaca untuk menyetujui tentang pokok pikirannya.
2. Perbedaan lainnya terletak pada sasarannya,
kalau pada paragraf argumentasi sasarannya ialah kebenaran mengenai pokok
pikiran yang dipaparkan penulis, sedangkan pada wacana persuasi ialah tentang
persetujuan pembaca.
Lantas bagaimana membuat paragraf
yang baik?
Oleh
sebab itu sebelum menulis paragraf baik dalam bentuk argumentasi atau persuasi,
penulis hendaknya mampu mengamati situasi penulisan pokok pikiran. Situasi
konflik jangan sampai terjadi pada saat penulisan karena akan membuat pembaca
menjadi tidak percaya dengan pokok pikiran yang disampaikan. Agar sifat
keragu-raguan dapat terselamatkan, maka data-data, bukti-bukti serta alasan
yang logis harus dihadirkan selengkap-lengkapnya dalam wacana argumentasi.
Untu
itu, penulis wacana argumentasi hendaknya berpikir kritis, logis, dan terbuka
karena gagasan-gagasan yang dituangkan dalam wacana akan dipakai sebagai bahan
pertimbangan oleh pembaca untuk bertindak, berpikir dan meyakinkan dirinya
sendiri. Selain itu, penulis argumentasi hendaknya memiliki sejumlah pengalaman
dan pandangan yang luas berkenaan dengan apa yang akan dibicarakan dalam
wacananya. Keberhasilan penulis untuk mempengaruhi atau meyakinkan pembaca
sangat ditentukan oleh keterbukaan, kelogisan argumen, banyaknya pandangan
serta luasnya pengalaman penulis.
Penulis
paragraf argumentasi memiliki tantangan tersendiri untuk meyakinkan pembaca. Oleh
sebab itu hanya sikap, pendapat, alasan, bukti-bukti yang logis dan lengkap
yang dapat mempengaruhi pembaca. Bukan dari segi kuantitas melainkan segi
kualitas alasan, bukti-bukti, cara pandang, sikap dan sejumlah pengalaman yang
dapat dipakai pertimbangan pembaca untuk menerima gagasan dalam paragraf
argumentasi.