Istilah karangan deskripsi dalam
bahasa inggris: description artinya perian. Karangan deskripsi adalah karangan
yang menggambarkan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehingga pembaca
dapat melihat, mendengar, mencium, dan merasakan apa yang dipahaminya itu
sesuai dengan pikiran penulisnya. Wacana ini bermaksud menyampaikan kesan-kesan
tentang suatu, dengan kesan utama sebagai pengikut semua kesan yang dilukisnya.
Pelukisan ini bertujuan
menghadirkan barang, manusia, dengan sifat dan gerak-geriknya atau suatu yang
lain, misalnya suasana kampung yang begitu damai, tenteram, dan saling menolong
dapat dilukiskan dalam karangan deskripsi, juga suasana di jalan raya tentang
hiruk pikuknya lalu-lintas dapat dibuat menjadi wacana deskripsi. Wacana deskripsi
ini ada dua macam, yaitu wacana deskripsi faktawi dan wacana deskripsi khayali.
Wacana deskripsi yang pertama
merupakan wacana yang berusaha menggambarkan bangun, ukuran, susunan, warna,
dan bahan sesuatu menurut kenyataan dengan tujuan untuk memberi tahu atau
memberi informasi saja. Pemberian faktawi ini harus lengkap, sehingga dapat
memberikan gambaran yang jelas. Hal ini tidak berarti bahwa penulisan harus
memerikan barang sampai hal-hal yang sekecil-kecilnya. Dalam menyusun wacana
deskripsi yang faktawi ada beberapa pedoman, yaitu (a) membayangkan
pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diatur oleh pembaca, dan berusaha menjawab
pertanyaan-pertanyaan itu dalam suatu perian, (b) menentukan sudut pandang
pemerian sebagai pegangan, dan (c) mengatur rincian perian dari sifatnya
mencolok sampai pada yang kurang mencolok.
Wacana deskripsi yang kedua
merupakan wacana deskripsi yang berusaha memerikan ciri-ciri fisik, cara-cara
berlaku, sikap-sikap seseorang keadaan suatu tempat menurut khayalan
penulisnya. Hal ini bertujuan membangun alur cerita agar lebih mampu memberikan
gambaran ke depan dan mampu menarik keingintahuan pembaca. Untuk mencapai hal
itu, ada tiga syarat yang harus diperhatikan, yaitu (a) pengamatan yang tajam,
(b) adanya kesan yang menjadi pusat perian, (c) pemilihan kata-kata yang tepat.
Wacana deskripsi baik yang
faktawi maupun yang khayali berusaha untuk menyajikan kepada pembaca perian
sedemikian itu. Sudah tentu, penulis wacana deskripsi membutuhkan keterlibatan
perasaan. Perhatikan, bagaimana seorang penyiar radio yang melaporkan jalannya
pertandingan bola! Kita mendengarkan radio seakan-akan ikut hadir di lapangan
pertandingan, padahal kita hanya mendengarkan saja di rumah. Penyiar radio itu
dapat melukiskan pertandingan itu secara hidup, sehingga pendengar tak sadar
ikut hanyut di dalamnya. Oleh sebab itu, dalam karangan deskripsi lukisan yang
sehidup-hidupnya sangat diperlukan agar dapat memikat pendengar atau
pembacanya.
Selain itu karangan deskripsi
dapat pula dibedakan menjadi dua yakni wacana deskripsi ekspositori dan wacana
deskripsi impresionistik. Karangan deskripsi ekspositorik merupakan karangan
yang bertujuan memberikan informasi dan menimbulkan pembaca melihat, mendengar,
merasakan apa yang dideskripsikan. Karena deskripsi itu bertujuan mendapatkan
reaksi pembaca, maka penutur harus dapat menentukan reaksi apa yang
dikehendaki. Untuk memperjelas perian penutur harus dapat menentukan reaksi apa
yang dikehendaki. Untuk memperjelas perian penutur maka sesuatu yang tampak dan
mudah dipahami pembaca atau pendengar harus diperikan pada bagian awal
karangan.
Untuk membaca kelanjutan artikel ini serta melihat contoh karangan deskripsi silahkan klik disini
Untuk membaca kelanjutan artikel ini serta melihat contoh karangan deskripsi silahkan klik disini
0 comments:
Post a Comment