Membuat karya ilmiah bukanlah sesuatu hal yang mudah, hal ini
perlu dilakukan ketekunan dan ketelitian disertai banyak latihan. Berikut ini
akan dijelaskan cara, bagaimana atau langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan
dalam membuat sebuah karya ilmiah. Silahkan anda simak pembahasan tahapan-tahapannya
sebagai berikut:
Tahap Pengumpulan Bahan
Kerangka karangan ilmiah yang tersusun dengan baik dan
teratur akan membuat kegiatan pengumpulan bahan menjadi terarah, jelas, dan
teratur. Bahan yang harus dikumpulkan bergantung pada jenis dan topic karangan
ilmiah. Jika karangan ilmiah yang ditulis bersifat factual, maka bahan yang
paling banyak dibutuhkan fakta-fakta. Jika yang ditulis bersifat teoritis atau
konseptual, maka bahan yang paling banyak dibutuhkan berupa teori-teori atau
konsep-konsep. Jika yang ditulis merupakan perpaduan keduanya, maka bahan yang
dibutuhkan berupa fakta dan teori.
Secara ringkas, pada dasarnya ada dua macam sumber bahan,
yaitu sumber pustaka dan sumber non-pustaka [hasil wawancara, pengamatan,]. Sumber
pustaka dapat berupa buku teks, ensiklopedia, majalah, surat kabar, maupun
arsip. Semua bahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengumpulkan bahan dengan
cara (a) menggunakan kartu catalog, (b) menelusuri bahan pustaka dengan teknik
daftar isi, teknis indeks, dan teknik baca lompat, (c) mencatat bahan dengan
model buku harian. Model kartu, dan model computer. Sementara itu, sumber
non-pustaka dapat berupa peristiwa sehari-hari, para ahli bidang tertentu, dan
masyarakat umum. Ini semua bias dimanfaatkan untuk mengumpulkan bahan dengan
cara (a) wawancara baik terbimbing atau bebas, (b) pengamatan, (c) angket dan
kuesioner.
Tahap Penulisan Draf
Setelah selesai dilaksanakan pengumpulan bahan, langkah
selanjutnya adalah melaksanakan penulisan draf. Ini didahului oleh kegiatan
menetapkan organisasi atau format, model pengungkapan, dan bahasa karangan
ilmiah yang akan digunakan. Jika sudah selesai dimulailah tahap penulisan. Dalam
melaksanakan kegiatan ini kerangka tulisan dikembangkan, dijabarkan dan
diuraikan menjadi kalimat-kalimat dan paragraph-paragraf sehingga menjadi
wacana yang berisi suatu gagasan. Pengembangan, penjabaran dan penguraiannya bias
dilakukan dengan cara menulis bagian pendahuluan, bagian inti, dan bagian
penutup tulisan.
Penulisan Bagian Pendahuluan
Bagian pendahuluan karangan ilmiah berisi penjelasan tentang
latar belakang masalah, tujuan penulisan. Pendahuluan ini umumnya berfungsi
mengenalkan topic, memberikan latar belakang, memberikan petunjuk rencana
tulisan secara keseluruhan dan atau menarik minat pembaca. Untuk itu, penulisn
bagian pendahuluan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Ada tiga cara lazim
digunakan untuk menulis bagian pendahuluan, yaitu (a) pendahuluan dimulai
dengan sesuatu yang diketahui bersama (pengetahuan umum) atau teori (konsep) yang
relevan dengan topic yang akan ditulis, (b) pendahuluan yang dimulai dengan
pertanyaan retoris yang diperkirakan dapat mengantarkan pembaca kepada masalah
atau topic yang dibahasa dalam tulisan, dan (c) pendahuluan yang dimulai dengan
kutipan orang terkemuka, ungkapan atau slogan terkenal, dan teori atau pendapat
terkenal. Dengan salah satu dari tiga cara tersebut, selanjutnya dapat ditulis
masalah dan tujuan penulisan karya ilmiah.
Penulisan Bagian Inti
Setelah pendahuluan berhasil anda tulis, lahkah selajutnya
yang harus anda kerjakan adalah menuliskan bagian inti. Ini merupakan bagian
klimaks atau puncak penulisan karya ilmiah. Dalam bagian inilah gagasan
dikembangkan dan bahan –bahan yang tersedia dirakit atau diuntaikan menjadi
sebuah karangan ilmiah yang baik, utuh, dn padu. Oleh karena itu disinal
pengembangan paragraph atau wacana dilakukan. Ada berbagai teknik yang dapat
dipergunakan untuk mengembangkan topic dan merakit bahan-bahan yang tersedia. Teknik
itu antara lain, teknik klasifikasi, teknik interpretasi, teknik hubungan sebab
akibat, teknik persamaan dan perbedaan teknik analogi dan teknik pemecahan
masalah. Penggunaan berbagai macam teknik tersebut bersifat saling melengkapi. Dlam
sebuah karangan ilmiah dapat digunakan berbagai teknik tersebut secara serempak
Penulisan Bagian Penutup
Bagain penutup ini dapat diumpamakan sebagai gong yang
menandai berakhirnya penulisan karya ilmiah. Penulisan bagian penutup ini dapat
dilakukan dengan teknik: (1) penegasan kembali atau rangkuman yang inti
penulisan tanpa disertai oleh simpulan, (2) penarikan kesimpulan dari apa yang
telah dituliskan dalam bagian inti, dan (3) pemberian implikasi dan atau
rekomendasi terkait dengan masalah-masalah yang telah dibahas dalam karangan
ilmiah yang anda buat.
Setelah draf karangan ilmiah selesai di tulis, langkah
terakhir yang dikerjakan oleh seorang penulis adalah memperbaiki draf. Dalam perbikan
draf karangan ilmiah setidaknya perlu dilakukan kegiatan (1) menyunting bahasa,
isi, model pengungkapan, dan format karangan ilmiah, (2) merombak
kalimat-kalimat dan paragraph yamh naïf dan pedant menjadi kalimat dan paragraph
yang enak dibaca. (3) memperbaiki daya tarik model pengungkapan, dan (4)
menyegarkan tulisan dengan ilustrasi yang menarik. Perbaikan draf ini dapat
anda lakukan sendiri sebagai penulis atau bila perlu mintalah bantuan pada
prang lain yang memang mumpuni di bidang penyuntingan. Demikianlah sedikit tahapan
membuat karya ilmiah yang dapat kami sampaikan mudah-mudahan bermanfaat buat
Anda.
0 comments:
Post a Comment