Menjadi pemimpin yang sukses merupakan dambaan setiap orang, karena hal ini menunjukkan keberhasilan jiwa kepemimpinan yang dimiliki. Setidaknya ada sekitar 60an lebih tips cara menjadi pemimpin sukses yang akan coba kami hadirkan namun demikian beberapa tips dibawah menjadi awal pembuka menarik yang patut anda pelajari.
MEMAHAMI BAHWA SETIAP ORANG INGIN BERPRESTASI
Setiap karyawan yang sehat
akalnya pasti mendambakan prestasi dalam hidupnya. Walaupun sekali dalam seumur
hidupnya, minimal sebagai bukti bahwa dirinya cukup berarti sebagai seorang
karyawan. Prestasi tersebut dapat memacu dirinya untuk lebih baik lagi dalam
bekerja. Setiap manusia dibawah sadarnya ingin menjalani hidupnya sebagai
seorang penting, setidak – tidaknya ingin dianggap sebagai orang penting,
sehingga ia merasa bangga jika orang lain menganggapnya demikian. Sebagai
bentuk kongkret keinginan tersebut, manusia kemudian melakukan berbagai
cara.Diantaranya adalah menorehkan prestasi sebanyak mungkin, dengan harapan
dirinya cukup layak diakui sebagai orang penting. Menjadi oranng penting
merupakan suatu kebanggaan tersendiri sehingga dapat memperkuat rasa percaya
dirinya. Prestasi akan membuat dirinya lebih menonjol dibanding lain.
Pemahaman akan kondisi psikologis
demikian seharusnya ditindaklanjuti oleh seorang pemimpin dengan cara
memberikan keleluasaan kepada seluruh karyawannya untuk berlomba – lomba
mengukir prestasinya. Sebagai atasan yang bijak, wajib baginya untuk menciptakan
suasana yang kondusif. Disamping itu diberikan fasilitas yang dibutuhkan,
termasuk sarana dan prasarana penunjang yang memadai, jika mereka merasa
dirinya menjadi orang penting, maka dengan sendirinya mereka akan menjadi lebih
tunduk dan loyal kepada atasannya. Hal itu sebagai wujud rasa terimakasihnya
karena merasa pimpinan bertindak bijak dengan memanusiakan dirinya. Atau mengangkat
derajatnya sebagai bawahan yang bukan sekedar bawahan, namun mitra kerja yang
diberi keleluasaan untuk berprestasi. Mereka akan menilai atasan sebagai figur
yang mampu mengelola perasaan bawahannya dengan sebaik- baiknya.
SETIAP ORANG INGIN DIHARGAI
Setiap orang ingin dirinya dihargai dan diakui, apapun
profesinya. Seorang karyawan bagian kebersihan pun tentu menginginkan
pekerjaannya dihargai setara dengan pekerjaan karyawan lainnya. Tidak ada
karyawan yang profesinya direndahkan, apalagi walaupun oleh atasannya sendiri. Menghargai
seluruh karyawan apapun jabatannya menjadi salah satu syarat menjadi atasan
yang bijaksana. Seyogyanya sebagai seorang pimpinan tidak memandang pada jenis
jabatan, melainkan pada kesungguhhannya dalam bekerja. Biarpun cuma tukang
sapu, namun jika kinerjanya tinggi jauh lebih terhormat dibanding kepala seksi
yang ogah – ogahan dalam bekerja. Bertindaklah sebagai pimpinan yang
mengesankan sebagai figur yang punya penghargaan kepada setiap bawahan. Perlakukan
bawahan secara sama dan merata, tak peduli siapa dirinya. Atasan yang baik
pasti mampu membedakan dalam menilai karyawan sebagai pekerja atau sebagai
manusia.
Dalam menjalin komunikasi informal yang sehat,tentunya
memilih menilai bawahan sebagai manusia. Memandang mereka sebagai manusia, bukan
sekedar bawahan atau orang upahan. Jangan pernah membiarkan mereka berkurang
rasa percaya dirinya hanya lantaran jabatannya yang rendah. Sebaliknya, kita
harus mampu mengangkat harkat dan derajat mereka sebagai manusia yang punya
peran penting di dalam perusahaan. Jujur saja, tanpa adanya tukang sapu
bagaimana mungkin seorang direksi bisa nyaman dalam melaksanakan tugas –
tugasnya. Jadi wajar dan seharusnya demikian sikap atasan terhadap seluruh
bawahannya. Tanpa disadari penghargaan ini akan memberikan dampak positif bagi
bawahan sehingga mereka berusaha membalas kebaikan hati pimpinannya dengan cara
meningkatkan kepatuhan dan loyalitasnya. Loyalitas tersebut pada gilirannya
menjadi modal dasar dalam membangun kinerja yang tinggi.
SETIAP ORANG INGIN MENUNJUKKAN KEMAMPUANNYA
Peringatan bagi pimpinan ! Jangan sekali – sekali menghalang
– halangi bawahannya untuk menumpahkan kreativitasnya. Sebab, kreativitasnya
yang mandeg menjadi pemicu lahirnya sikap dan perilaku yang negatif. Tanpa kreativitas,
bawahan hanya akan menjadi seonggok para
pekerja apatis. Alih – alih membelenggu kreativitas mereka, jauh lebih
menguntungkan jika membiarkan mereka menunjukkan kemampuannya. Ciptakan iklim
sehingga memungkinkan kemampuan bawahan berkembang maksimal. Biarkan mereka
berbuat apa saja asal masih dalam batas – batas yang dapat dibenarkan
manajemen. Tanamkan kesan yang mendalam bahwa mereka cukup mampu berbuat sesuai
keinginannya tersebut. Tawarkan apa yang dibutuhkan, dan jangan segan – segan
memberikan bimbingan jika diminta. Katakan kepadanya bahwa kemampuannya
tersebut sangat dibutuhkan oleh manajemen.
Apa yang dilakukannya itu menjadi contoh yang baik bagi
karyawan yang lain. Alangkah baiknya jika seluruh karyawan meniru apa yang
dilakukannya, sehingga perusahaan menjadi untung karenanya. Jika setiap
karyawan mau dan mampu menunjukkan bakatnya, tugas perusahaan menjadi semakin
ringan. Setiap bawahan ingin dianggap kapabel dalam tugasnya, karena itu mereka
lekas tersinggung jika ada orang yang melecehkan dirinya.Kemampuan yang
dimilikinya menjadi tolok ukur dalam mengukur harga dirinya. Setiap orang
merasa harga dirinya akan terangkat naik jika mampu menunjukkan kepada orang
lain bahwa dirinya memiliki kemampuan. Mungkin saja kemampuannya tersebut hanya
berupa menata bunga di halaman, namun tidak pada tempatnya sebagai pimpinan
melecehkannya. Mungkin saja kemampuan semacam itu dimiliki oleh hampir seluruh
karyawan yang lain,tetapi alangkah bijaknya jika kita sebagai pimpinan tetap
menaruh kekaguman kepadanya.
Sebagai atasan kita bisa memberinya buku atau petunjuk agar
kemampuannya tersebut dapat terasah lebih baik lagi. Sekali – kali ajaklah dia
dolan ke rumah untuk melihat secara langsung penataan bunga yang tumbuh disana.
Karyawan yang peka pasti akan langsung mengerti maksud dibalik ajakan itu. Sikap
atasan yang penuh penghargaan itu akan mendorongnya untuk bekerja lebih baik
lagi.Ia merasa atasannya telah memberinya kesempatan untuk mengembangkan
bakatnya, sehingga merasa berhutang budi kepadanya.Dengan demikian timbul
didalam hatinya keinginan untuk mengabdikan diri seoptimal mungkin kepada
atasannya.
YAKINKAN BAHWA KEBERADAANNYA SANGAT DIBUTUHKAN
Bawahan akan merasa penting manakala atasan mampu meyakinkan
bahwa keberadaannya sangat dibutuhkan. Bawahan adalah komponen penting di dalam
perusahaan, karena mereka berperan sebagai ujung tombak perusahaan. Tanpa
kehadiran mereka, perusahaan akan kehilangan elan vitalnya. Atasan yang baik
harus berperan sebagai motivator untuk membangkitkan harga diri bawahannya
sehingga mereka memiliki keyakinan bahwa perusahaan membutuhkan
kehadirannya.Mereka komponen penting dan mutlak diperlukan oleh perusahaan.Mereka
bukan “orang luar “ yang tidak memiliki andil apapun terhadap perusahaan.
Justru sebaliknya atasan sangat membutuhkan kehadiran
bawahan. Sepandai apapun seorang pimpinan namun tak didukung oleh bawahannya,
ibarat laki – laki yang mandul.Program sebagus apapun tak ada artinya, tak
ubahnya manusia tanpa sepasang tangan. Tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa
bawahan merupakan kepanjangan tangan pimpinan. Jangan biarkan tumbuh di dalam
hatinya perasaan bahwa dirinya tak ada artinya sama sekali bagi perusahaan.
Jangan membuat kesan bahwa perusahaan tidak membutuhkan kehadiran mereka,karena
hal itu akan mengakibatkan merosotnya motivasinya dalam bekerja. Misalnya
motivasi berujung pada rendahnya posisi tawar perusahaan di mata publik. Para
bawahan merupakan pelaksana program – program yang dirumuskan atasan sebagai
implementasi tugas dan tanggungjawabnya terhadap manajemen. Atasan membutuhkan
bawahan untuk merealisasikan program – programnya. Keberhasilan suatu program
bukan saja ditentukan oleh bagusnya program tersebut, namun tak kalah
pentingnya adalah kesungguhan para bawahan dalam melaksanakan program tersebut.
Jika hal ini dipahami secara benar oleh atasan, maka menempatkan bawahan
sebagai orang penting nampaknya menjadi keharusan. Inilah cara yang paling
efektif untuk membangkitkan semangat bawahan dengan biaya yang relatif murah. Ujung
– ujungnya bawahan akan patuh dan loyal dengan kesadaran sendiri.
0 comments:
Post a Comment