Tujuan Penelitian Pendidikan

EducationesiaSeperti telah dijelaskan pada postingan sebelumnya bahwa pembatasan masalah berhubungan erat dengan tujuan penelitian pendidikan. Jadi setelah permasalahannya dibatasi dan dirumuskan lebih tegas, maka tujuan penelitian segera dirumuskan. Pada dasarnya tujuan penelitian pendidikan ada dua macam yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum bisa dirumuskan dalam bentuk proses ataupun hasil yang akan dicapai. Tujuan ini mengarahkan penelitian pada jenis penelitian apa yang akan dilakukan. Jika tujuan umumnya berbunyi mendapatkan gambaran atau deskripsi tentang “Disiplin sosial remaja lulusan SLTP” atau proses pembelajaran IPS di SLTP “ maka sifat penelitiannya deskriptif, apakah kuantitatif atau kualitatif, dengan demikian metode penelitiannya pun bersifat deskriptif. Jika tujuan umumnya “menganalisa, dan menemukan pengaruh pembelajaran IPS terhadap disiplin sosial para lulusan SLTP, maka penelitiannya adalah eksperimental, dan metode yang digunakan adalah eksperimen.

Jika tujuan umumnya “mengetahui dan menyempurkan pelaksanaan pembelajaran IPS dalam pengembangan disiplin sosial para lulusan SLTP”, maka penelitiannya adalah tindakan dan metode yang digunakannya adalah metode penelitian tindakan.  Jika tujuan umumnya “menghasilkan model pembelajaran IPS bagi pengembangan kemampuan disiplin sosial para lulusan SLTP” maka penelitiannya adalah pengembangan , dan metode yang digunakannya adalam metode penelitian dan pengembangan. 

Tujuan khusus merupakan jabaran atau rincian dari tujuan umum, dengan demikian isinya akan sejalan dengan sasaran dan lingkup tujuan umum. Tujuan khusus dirumuskan dalam bentuk hasil atau sasaran yang akan dicapai. Ada tiga macam rumusan tujuan penelitian, yaitu tujuan yang bersifat deskriptif, korelasional, dan komparatif. Tujuan deskriptif menggambarkan atau melukiskan keadaan, variabel, aspek apa adanya. Tujuan korelasional diarahkan pada menemukan hubungan antara dua variabel atau lebih. Tujuan komparatif diarahkan pada membandingkan dua atau lebih dari dua situasi, variabel atau aspek.

 Umpamanya, apa yang telah dibatasi dan dirumuskan dalam judul berbunyi:
Hubungan antara kemampuan guru mengajar, kebiasaan belajar siswa dengan proses belajar mengajar IPS dan dampaknya terhadap disiplin sosial para siswa

Dalam judul diatas ada empat variabel utama, yaitu: kemampuan guru mengajar, kebiasaan siswa belajar, proses belajar mengajar IPS dan disiplin siswa.


  1. Rumusan tujuan yang bersifat deskriptif adalah mengetahui gambaran kemampuan guru mengajar, kebiasaan siswa belajar, pross belajar mengajar IPS, disiplin sosial siswa SLTP 
  2. Rumusan tujuan yang bersifat Korelasional:
a.       Mengetahui atau menemukan hubungan antara:
-   Kemampuan guru mengajar dengan proses belajar mengajar IPS
-   Kebiasaan belajar siswa dengan proses belajar mengajar IPS
-   Proses belajar mengajar IPS dengan disiplin sosial siswa SLTP
b.      Mengetahui atau menemukan hubungan antara:
-  Kemampuan guru mengajar dan kebiasaan belajar siswa secara bersama-sama dengan proses belajar mengajar IPS
-  Kemampuan guru mengajar dan kebiasaan belajar siswa dan proses belajar mengajar IPS secara bersama-sama dengan disiplin sosial
-   Tujuan yang bersifat korelasional bisa juga dirumuskan dalam bentuk kontribusi, dampak atau ketergantungan suatu variabel terhadap variabel lainnya.
                3. Rumusan tujuan yang bersifat komparatif
-   Mengetahui atau menemukan perbedaan proses belajar mengajar IPS yang dilaksanakan oleh guru yang punya keahlian IPS terpadu atau tidak
-   Mengetahui atau menemukan perbedaan proses belajar mengajar IPS yang diikuti oleh siswa yang punya kebiasaan belajar teratur dengan yang tidak
-    Mengetahui atau menemukan perbedaan disiplin sosial siswa SLTP yang belajar IPS secara ekspositori dengan inkuiri.



Jika tulisan di atas tidak sesuai dengan yang Anda inginkan, silahkan lakukan pencarian pada kolom dibawah ini:

0 comments:

Copyright © 2012 - Educationesia - is proudly powered by Blogger
is originaly created by Design Disease brought to you by Smashing Magazine