Pendekatan terhadap displin di dalam kelas dalam pembahasan kali ini adalah teknik modifikasi perilaku, yang merupakan aplikasi dari prinsip teori perilaku. Pendekatan ini menekankan pentingnya konsekuensi positif dan negatif dalam mengendalikan perilaku. Para guru, dalam pendekatan ini, saya harapkan dapat memanfaatkan semua strategi pendisiplinan melalui dampak dari usaha mereka dalam menguatkan motivasi para siswa. Modifikasi perilaku telah berhasil diaplikasikan dalam beberapa lingkungan pengajaran di berbagai sekolah, akan tetapi, apa dan bagaimanapun bentuk lingkungannya berbeda satu dengan yang lain, sehingga teknik ini membutuhkan beberapa strategi berbeda dalam mempengaruhi perilaku dalam lingkungan sekolah masing-masing, berikut penjelasannya:

Mengawasi, sejalan dengan prinsip-prinsip perilaku, pengawasan harus berfokus se-spesifik mungkin terhadap perilaku yang akan dirubah.  Misalkan ada seorang siswa mengganggu suasana kelas dengan berbicara dalam bahasa kasar, katakanlah, dua puluh kali selama dua jam pelajaran atau hanya tiga kali? Fokus sedemikian akan mengurangi perhatian terhadap makna yang ada dibalik perilaku dan mencoba mencegah spekulasi tentang motif dan kepribadian siswa yang bersangkutan. Fokus tersebut juga membantu kita sebagai guru untuk menetapkan tujuan yang jelas dalam memodifikasi perilaku buruk siswa tersebut.
 
Berikan penguat motivasi terhadap perilaku yang kita inginkan. Ketertarikan dan penghargaan bervariasi sesuai dengan sifat dasar masing-masing anak dan situasi yang menyertainya. Terkadang sebuah lirikan mata atau senyuman sekilas bisa menjadi penguat motivasi yang sangat efektif. Namun ada satu hal yang perlu diingat dengan istilah “efek riak ombak” dimana terkadang memuji seorang siswa yang berperilaku baik akan mempengaruhi siswa yang berperilaku buruk untuk berubah, akan tetapi, hal sebaliknya belum tentu akan memiliki dampak yang sama. Menghukum seorang siswa yang berperilaku buruk belum tentu bisa mempengaruhi siswa lain untuk berperilaku baik, bahkan sangat mungkin akan mengundang siswa-siswa lain untuk berperilaku buruk pula.

Ciptakan perjanjian perilaku dengan siswa. Perjanjian perilaku adalah kesepakatan untuk memberikan penghargaan kepada para siswa dalam cara-cara spesifik jika mereka menunjukkan perilaku yang diharapkan. Sebagai contoh “kerjakan lima soal dengan benar, dan kalian boleh melakukan apa yang kaliian inginkan. Perjanjian perilaku bisa dibuat secara tertulis atau dinyatakan secara verbal dan bisa dibuat untuk beberapa tugas tertentu atau untuk beberapa mata pelajaran.



Jika tulisan di atas tidak sesuai dengan yang Anda inginkan, silahkan lakukan pencarian pada kolom dibawah ini:

Copyright © 2012 - Educationesia - is proudly powered by Blogger
is originaly created by Design Disease brought to you by Smashing Magazine