Pada pembahasan terdahulu telah dijelaskan mengenai jenis-jenis penelitian berdasarkan pendekatannya, pada kesempatan kali ini saya akan mencoba menjelaskan tentang jenis penelitian berdasarkan fungsinya. Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktek. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2005: 14) jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya dapat dibedakan tiga macam penelitian, yaitu penelitian dasar, penelitian terapan, dan penelitian evaluatif.
Penelitian Dasar, disebut juga penelitian murni atau penelitian pokok, diarahkan pada pengujian teori dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya dengan kepentingan praktik. Penelitian ini memberikan sumbangan besar terhadap pengembangan dan pengujian teori-teori. Bertolak dari suatu teori, penelitian dasar diarahkan untuk mengetahui, menjelaskan dan memprediksi fenomena-fenomena alam dan social. Tujuan penelitian dasar adalah menambah pengetahuan kita dengan prinsip-prinsip dasar dan hukum-hukum ilmiah, dan meningkatkan pencarian dan metodologi ilmiah.
Penelitian Terapan, penelitian ini menguji manfaat dari teori-teori ilmiah, mengetahui hubungan empiris dan analitis dalam bidang-bidang tertentu. Implikasi dari penelitian terapan dinyatakan dalam rumusan yang bersifat umum, bukan rekomendasi yang merupakan tindakan langsung. Penelitian ini difokuskan pada pengetahuan teoritis dan praktis dalam bidang tertentu, bukan pengetahuan yang bersifat universal. Penelitian terapan mendorong penelitian lebih lanjut, menyarankan teori dan praktik baru serta mendorong pengembangan metodologi.
Penelitian Evaluatif, penelitian evaluatif difokuskan pada suatu kegiatan dalam suatu unit tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja, sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga. Penelitian ini dapat menilai manfaat atau kegunaan, sumbangan dan kelayakan dari suatu kegiatan dalam satu unit. Pelaksanaan penelitian evaluative membutuhkan kemampuan berkomunikasi dengan bahasa praktis sesuai dengan situasi yang diteliti, tetapi juga focus pada segi-segi yang berarti bagi para penentu kebijakan. Hasil penelitian evaluative kurang bersifat generalisasi, sebab evaluasi lebih terkait dengan kegiatan yang berlangsung dalam unit tersebut.