Wawancara atau biasa disebut dengan interview merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Wawancara dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual. Adakalanya juga wawancara dilaksanakan secara kelompok kalau memang tujuannya untuk menghimpun data dari kelompok seperti wawancara dengan keluarga, pengurus yayasan, Pembina pramuka dll. Wawancara yang ditujukan untuk memperoleh dari individu dilaksankan secara individual.
Picture by law.gsu.edu |
Sebelum melaksanakan wawancara para peneliti menyiapkan instrument wawancara yang disebut pedoman wawancara. Pedoman ini berisi sejumlah pertanyaan atau pertanyaan yang meminta untuk dijawab atau direspon oleh responden. Isi pertanyaan atau pernyataan bisa mencakup fakta, data, pengetahuan, konsep, pendapat, persepsi, atau evaluasi responden berkenaan dengan fokus masalah atau variebel-variebel yang dikaji dalam penelitian. Bentuk-bentuk pertanyaan bisa sangat terbuka, sehingga responden mempunyai keleluasaan untuk memberikan jawaban atau penjelasan secara detail. Pertanyaan-pertanyaan dalam pedoman wawancara haruslah terstrukutur. Suatu pertanyaan umum haruslah diikuti dengan pertanyaan yang lebih khusus dan lebih terurai, sehingga jawaban atau penjelasan dari responden menjadi lebih dibatasi dan dapat diarahkan.
Sebelum wawancara dilaksanakan sebaiknya disiapkan alat pencatat yang mencukupi. Alat pencatat dapat bersatu dengan pertanyaan disusun dalam satu format. Alat pencatat yang bersatu dengan daftar pertanyaan dapat memudahkan dalam pengisian, karena berada pada lembar yang sama. Dalam situasi-situasi tertentu yang membutuhkan hubungan yang lebih akrab dan rileks ataupun wawancara dengan orang penting yang punya kedudukan dan kekuasaan, kemungkinan pencatatan langsung dapat menggangu situasi atau hubungan. Dalam keadaan seperti ini coba mintalah pendapat responden apakah diperbolehkan untuk mencatat secara langsung.